RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

ROEDJAK DAN THERACHY


Assalamu’alaikum Nulis lagi!!!! Met Pagi (bagi yang mebaca artikel ini pagi hari), Met Siang (Bagi yang membaca disiang hari), Met Sore (bagi yang membaca sore hari) dan Met Malam (bagi yang membaca malam hari) serta Met Dini Hari (Bagi yang membaca sambil nonton pertandingan bola diatas jam 1 dini hari).
Hari Minggu, mulanya berjalan dengan baik, dimulai dengan aktivitas membaca saritilawah pada pernikahan Mas Dwi Nardi dan Mbak Sisi (Barakallahu laka wa baraka ‘alaika jama’ati bainakuma fi khair), dimana pada acara itu agak sedikit tersendat karena pak penghulu (H Syamsudin) agak tergesa-gesa karena ingin menikah lagi???(eh kepleset maksudnya ingin menikahkan pasangan lain lagi pada hari itu, demikian kata MC) yang diakhiri dengan acara yang menjadi favoritku yaitu : tet tet tet tereeeeeeeeet (apaan???)

Makaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!!!!!!!
Serbuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!(ini namanya terlalu di telenovelalisir alias di sinetronisisir bin di layar tancapisir)
Seperti kata sebuah pantun
Gendang gendut Tali Kecapi
Kenyang Perut Senang Hati
Habis Makan Melarikan Diri
Supaya Tidak Disuruh Mencuci


Akhirnya aku kembali kekantorku sebentar mengambil barang yang ketinggalan dan kemudian menuju toko buku favoritku untuk membaca gratis (Woi Jangan Buka Kartu Donk!!) dan tak sadar ternyata sudah 2 jam aku disana dan Eng Ing Enggggggggggg!!!!!
Waktunya Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (lagi-lagi ekspresi yang tidak alami alias dibuat-buat bin dilucu-lucukan).
20 menit kemudian………….
Sampai dirumah. Oh rumahku (numpang sih) senang sekali rasanya bisa ada didalammu lagi. Baru tau nih artinya apa yang dikatakan orang Ketapang dengan MY HOME SWEET HOME. (nggak segitunya kale’).
Sehabis sholat, fantasi pun mulai berjalan, imajinasi mulai menari dan khayalan melambung tinggi. Sebuah drama yang menyihir mulai menghantuiku. Bantal seakan mulai tersenyum manis, melambai dan memanggilku. Seakan-akan ia berkata :
“Kesinilah, aku akan membuatmu merasakan indahnya peristirahatan para raja”. Tak hanya itu, tikar butut yang selama ini menemaniku seakan berubah menjadi permadani yang indah penuh dengan kelembutan dan keempukan seakan memanggilku dengan janji indah :
“Berbaringlah disini, akan kubuat tubuhmu melayang bagaikan diawan”.
Selimut usang yang menjadi temanku dikala malam yang dingin pun tak mau ketinggalan dalam menghiasi indahnya fantasi, imajinasi dan khayalanku. Seakan ia bertransformasi menjadi selimut tebal sehalus sutra yang dihiasi kehangatan padang rumput dikala musim semi dengan gaya malu-malu ia memanggilku :
“Biarkan aku memanjakanmu dengan sentuhan lembut penentram jiwa. Biarkan keharumanku memberikan kesegaran padamu dengan sejuta aroma therapy persembahan bagi seorang penguasa”.
Langkahku bagaikan dikendalikan. Ibarat robot yang dikendalikan dengan remote control, aku tak kuasa lagi menahan godaan untuk merebahkan badanku diperaduan imajinasi penuh fantasi. Dan …………
Aku pun rebah, pasrah, menyerah……………….hah!!!!
Namun sebelum semua kenikmatan yang menjanjikan itu menjalari seluruh saraf tubuhku, tiba-tiba terdengarlah suara seekor binatang yang cukup nyaring karena sudah minum cairan kimia yang banyak dijual di SPBU di kota pontianak (Halah, bilang jak be suara motor! Memang dasar suke nak mbelit). Yang membuat semua fantasi dan imajinasiku hilang dan terbang jauh mengangkasa bagaikan burung yang terbebas dari sangkarnya. Kesel buanget tau nggak. Yaqinlah Sumpah (bang Yem Kata ini Muncul lagi).
Ternyata itu adalah teman dari temannya calon istri temannya temanku yang merupakan anak dari sepupu kakek pamannya bibi keponakan abang kakak ibu iparnya adik nenek omku dikampung. (?????*****) yang hari ini janjian bikin roedjak dirumahku (numpang).
Sebelum mulai membuat roedjak special bin khusus, ternyata harus didahului dengan upacara adat penunjukan manusia kehormatan pengemban amanah ksatria pencarian mutiara roedjak (maksud loh). Ternyata sekali lagi dengan hati bagaikan kejatuhan batu dari ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, aku dan burhan akhirnya harus pasrah menerima anugerah kehormatan itu (Keselnya nambah lagi menjadi tak terhingga) belum lagi kami mendapat pesanan harus mendapatkan mutiara merah berjalur kuning (buah jambu bol yang setengah matang) yang dengan susah payah akhirnya setelah mengarungi lembah raja (jl Sultan Syarif Abdurahman) dan menapaktilasi riwayat hidup jendral korban keganasan G-30S PKI (jl Ahmad Yani) dan melintasi medan tempur para pejuang kemerdekaan (jl veteran) serta memasuki daerah yang bersimbah darah persembahan untuk pembebasan negeri tercinta dari para penjajah (jl Pahlawan) akhirnya kami tiba di goa penuh dengan wewangian bunga semesta (pasar Flamboyan). Berikut hal-hal yang harus kami dapatkan di pasar flamboyan

1 kg Mutiara merah berjalur kuning
1 kg pedang serabut berlapis kulit mulus
1 ons permata berwarna kuning kecoklatan
1 buah granat merah manis


20 Menit Kemudian
Wush…..wush…..wush…..
(masih dijalan)
25 Menit kemudian
ngeengggggggg, brum brum
(masih dijalan sabar napa sih)
30 Menit Kemudian
Chiittttttttttttttttttttttttttt!!!!!!
(Woi kalo mau ngerem jangan mendadak donk!!!)
Akhirnya dadang juga, (yoyoi) begitulah ekspresi dari lina dan teman-temannya menyambut kedatangan kami.
Singkat cerita, setelah petualangan mencari bahan-bahan roedjak, yang berikutnya adalah prosesi dan ritual pembuatan roedjak yang didahului dengan mencampur dn meramu semua bahan menjadi satu dengan tambahan sedikit kekuatan hitam bermata putih (pisau yang gagangnya putih) dimulailah prosesi pembuatan roedjak. Setelah roedjak tersebut selesai dibuat dengan kecepatan 3 x 108 m/s, aku mulai melahapnya. Namun ……………………….
To be continued
>>.- (maksudnya kayak film jepang)
Tunggu nanti jak ye kelanjutannye

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 The Otherside Of Me. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy